Kesehatan, baik mental maupun fisik, jadi salah satu hal yang paling diutamakan saat ini, terutama oleh para generasi muda. Para millennial dan Gen Z sama-sama sangat peduli pada kesehatan mereka dan tak jarang untuk banyak menghabiskan waktu serta biaya untuk berolahraga hingga pilih-pilih makanan yang bernutrisi baik.
Didorong juga dengan FOMO maupun konten, gaya hidup sehat jadi tren terkini para anak muda yang lebih pentingkan tindakan pencegahan daripada harus mengobati penyakit. Pada Rabu (22-1-2025) kemarin, dalam acara Power Lunch dengan tema Healthtech: Melampaui Batas Inovasi yang diselenggarakan oleh GDP Venture, para pemimpin industri berdiskusi membahas inovasi dalam bidang telehealth dan genomik.
Acara ini menghadirkan para pakar dari sektor kesehatan, teknologi, dan pemerintah untuk berbagi wawasan mengenai masa depan layanan kesehatan berbasis teknologi. Berikut beberapa poin diskusi menarik yang diambil sebagai tren kesehatan terkini para generasi muda.
1. Telehealth banyak diminati
Dari survei terbaru yang dirilis Lokadata.id, millennial dan Gen Z banyak menggunakan layanan telehealth untuk berkonsultasi tentang penyakit, membeli obat, dan mencari informasi kesehatan lainnya.
Sebagian besar dari mereka bahkan menggunakan lebih dari satu aplikasi. Tren ini didukung oleh berbagai inovasi digital yang memungkinkan pemantauan kesehatan secara lebih personal dan berbasis data.
Healthtech memang berkembang pesat di kota-kota besar, namun tantangan tetap ada di daerah terpencil. Oleh karena itu, salah satu telehealth Indonesia, Halodoc, berupaya untuk memberikan edukasi kesehatan yang dapat diakses semua lapisan masyarat dengan konten-konten mereka di berbagai platform komunikasi.
“Literasi digital masih menjadi kendala utama di luar kota besar. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan teknologi kesehatan bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan Halodoc juga secara aktif mengedukasi masyarakat melalui konten-konten di berbagai platform komunikasi,” jelas Alfonsius Timboel, Chief Operating Officer Halodoc.
2. Gunakan smartwatch untuk lacak kondisi kesehatan
Selain itu, survei menunjukkan bahwa 6 dari 10 anak muda menggunakan smartwatch untuk melacak kondisi kesehatan mereka. Hal tersebut menandakan peningkatan kesadaran akan pentingnya pencegahan.
Di satu dekade terakhir, ada transformasi besar di kalangan generasi muda terkait pengambilan keputusan untuk kesehatan. Jika sebelumnya pilihan kesehatan didominasi oleh pengaruh orang tua, kini mereka semakin mandiri dalam menentukan solusi kesehatannya sendiri. Tentunya, perubahan tersebut berkat meningkatnya literasi digital dan kemudahan akses informasi yang tersedia di berbagai platform.
3. Mulai rutin periksa ke dokter

Suwandi Ahmad, Chief Data Officer Lokadata.id, mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, terhadap pentingnya kesehatan meningkat pesat, terutama setelah pandemi. Hal yang paling terlihat adalah mereka semakin rutin melakukan pemeriksaan diri ke dokter setidaknya sekali setahun di luar pemeriksaan gigi.
“Sebanyak 43% anak muda Indonesia rutin memeriksakan diri ke dokter setidaknya sekali dalam setahun. Mereka juga aktif menggunakan aplikasi telehealth untuk mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan cepat.
Generasi muda kini juga semakin memahami pentingnya pencegahan dini sebagai langkah vital untuk menjaga kesehatan, bukan hanya untuk menangani penyakit tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan,” jelasnya.
4. Gaya hidup sehat untuk kesehatan fisik dan mental
Masih dari data yang sama, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadapat kesehatan adalah dengan bagaimana mereka mulai melakukan gaya hidup sehat. Ini mereka lakukan dengan olahraga teratur, pola makan seimbang, dan tidur yang cukup.
Menariknya, 73% generasi muda juga semakin menyadari pentingnya kesehatan mental, dengan banyak yang memanfaatkan aplikasi digital untuk mendukung kesejahteraan psikologis mereka. Melakukan hobi, meditasi, dan traveling juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesehatan mental mereka.
Tren ini mencerminkan pergeseran paradigma signifikan dari fokus pada pengobatan menuju pendekatan preventif dan holistik. Semakin luasnya akses terhadap teknologi kesehatan dan edukasi, mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk melihat kesehatan sebagai investasi jangka panjang, baik secara fisik maupun mental.
5. Pemerintah hadirkan pemeriksaan gratis
Di sisi pemerintah, Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Februari 2025. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular, dengan target melayani hingga 60 juta orang pada tahun pertama dan 200 juta warga dalam lima tahun ke depan.
Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan gratis di hari ulang tahunmu sampai 30 hari setelahnya. Namun, pemeriksaan tersebut terbagi dalam beberapa rentang usia dengan fokus pemeriksaannya sendiri.
“Program ini dirancang untuk mencakup semua lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia, dengan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan alat pemeriksaan yang memadai,” ungkap Setiaji, Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menginisiasi sandbox pada tahun 2023 untuk memberikan perlindungan kepada pasien pengguna layanan telehealth. Platform yang memenuhi standar dapat menggunakan logo Kementerian Kesehatan, yang menjamin bahwa layanan tersebut aman dan terpercaya.
Untuk mendapat informasi lebih lengkapnya dan juga mendapat notifikasi terkait jadwal pemeriksaan gratismu, kamu bisa download aplikasi Satu Sehat di Play Store atau App Store. Kamu bisa menemukan berbagai artikel kesehatan hingga mencatat rekam medis di aplikasi tersebut.
6. Pendekatan genomik atau DNA untuk mencegah penyakit
Kini, tren kesehatan juga termasuk dalam pendekatan berbasis genetik sebagai inovasi penting dalam sektor kesehatan preventif, lho. Levana Sani, Co-founder & CEO Nalagenetics, menjelaskan kalau penyakit bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.
Dengan melakukan tes DNA, kamu bisa mendapat informasi terkait keadaan tubuhmu yang bisa mencegah penyakit serius datang. Ini juga dapat menghindarkanmu dari beberapa obat-obatan yang bisa memantik alergi, hingga membantu dalam menjaga nutrisi yang diperlukan tubuh tetap seimbang.
“Sekitar 40% dari penyakit dipengaruhi oleh faktor genetik. Dengan teknologi genetika, kita dapat memberikan solusi yang lebih tepat sasaran untuk pencegahan dan pengobatan,” kata Levana.
Nalagenetics mengembangkan solusi DNA untuk mencegah penyakit seperti kanker, kardiometabolik, dan neurodegeneratif, serta bekerja sama dengan komunitas untuk mendukung kelompok pasien dengan indikasi genetik tertentu. Hal ini menciptakan pendekatan holistik dalam perawatan kesehatan.
Hal senada diungkapkan oleh dr. Natalia Zwensi A., M.Sc, Praktisi Kedokteran Genomik, yang menjelaskan bahwa analisis genomik mampu mendeteksi risiko kesehatan secara dini, memungkinkan perawatan yang personal dan berbasis data.
“Tes DNA bukanlah diagnosis, melainkan alat prediksi risiko sebelum gejala muncul. Dengan demikian, individu dapat mengambil langkah pencegahan lebih awal,” kata sang dokter.
Hal ini menjadi pertimbangan bahwa mengeluarkan biaya cukup banyak di awal, tak akan sebanding dengan pengurangan biaya medis yang akan datang.
7. Inovasi kesehatan yang akan datang
Inovasi teknologi terus menjadi ujung tombak dalam memperluas akses layanan kesehatan. Halodoc misalnya, menawarkan layanan homecare seperti tes darah, vaksinasi, immune booster, kunjungan dokter, dan pemeriksaan kesehatan di rumah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan OJK untuk mengembangkan konsep Health Checking, sebuah sistem mirip BI Checking yang memungkinkan individu mengakses rekam medis secara aman dan transparan.
Dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang ada, sektor kesehatan digital di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Pada tahun 2040, diperkirakan 60% dari pengeluaran kesehatan akan diarahkan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Itulah beberapa tren kesehatan terkini yang banyak digeluti para generasi muda.