Setelah melewati bulan Ramadhan, umat Islam akan memasuki bulan Syawal. Di bulan ini, umat Islam juga dianjurkan untuk puasa Syawal yang dikerjakan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Karena itu, niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal seringkali menjadi pertanyaan. Pasalnya banyak yang kebingungan apakah puasa Syawal boleh dilaksanakan berbarengan dengan puasa qadha Ramadan.
Daripada bingung, yuk simak lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal
Puasa qadha merupakan puasa yang dilakukan seorang muslim untuk menggantikan puasa Ramadhan yang batal atau tertinggal. Hukum menjalankan puasa qadha adalah wajib. Hal ini tertuang dalam firman Allah Swt dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 184 di bawah ini:
أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ ۚ وَأَن تَصُومُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 184).
2. Tetap mengutamakan puasa wajib terlebih dahulu
Puasa Syawal bersifat sunah dan dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri. Saat ingin melaksanakan puasa Syawal, dianjurkan untuk menunaikan puasa qadha terlebih dahulu. Sebab, puasa qadha bersifat wajib dan harus didahulukan sebelum sunah.
Ketika melaksanakan puasa Syawal, diutamakan untuk melaksanakananya setelah Idul Fitri atau saat awal bulan Syawal. Namun jika ingin melakukan puasa Qadha terlebih dahulu, kamu bisa melaksanakan puasa Syawal kapan saja.
Asalkan selama masih di bulan Syawal dan diutamakan dilakukan secara berurutan. Namun, kamu juga bisa melaksanakan puasa Syawal tanpa perlu berurutan.
3. Niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal
Dalam praktiknya, niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal bisa dilakukan sejak waktu maghrib hingga sebelum subuh.
Kendati demikian, sebenarnya tidak ada perbedaan pada bacaan niat qadha puasa Ramadan di bulan Syawal maupun bulan-bulan lainnya.
Berikut adalah bacaan niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardu Ramadan karena Allah Ta'ala."
4. Hal penting dalam melaksanakan puasa qadha
Sebelum menunaikan puasa qadha, umat Islam dapat membaca niat puasa qadha terlebih dahulu. Disarankan pula untuk memahami beberapa hal penting yang berkaitan dalam pelaksanaan puasa qadha.
Berikut adalah beberapa ketentuan terkait pelaksanaan puasa qadha Ramadan yang perlu kamu ketahui:
- Melaksanakan niat puasa qadha Ramadan. Bisa dilakukan sejak magrib hingga sebelum subuh.
- Puasa qadha Ramadan dapat dilakukan secara berurutan atau terpisah sesuai situasi.
- Supaya lebih afdal, dianjurkan menyegerakan membayar utang puasa. Yakni sejak satu hari setelah Idul Fitri hingga akhir Syakban.
- Untuk orang yang telah meninggal dunia tapi belum sempat membayar utang puasanya, maka pihak keluarganya wajib melunasinya. Beberapa ulama berpendapat bahwa utang puasa tersebut bisa dilunasi dengan membayar fidyah. Tapi, ada juga yang berpandangan bahwa utang puasa tersebut harus dibayar dengan cara diqada keluarganya.
Demikian pembahasan niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal dan ketentuan penting yang harus dipahami. Semoga kita bisa melunasi puasa qadha tahun lalu dan memulai bulan Ramadan berikutnya dengan penuh keberkahan.