Buat kamu yang doyan nonton serial dengan drama penuh kekacauan ala dunia hiburan, The Studio bisa jadi tontonan wajib! Serial terbaru garapan Seth Rogen dan Evan Goldberg ini nggak cuma menyajikan tawa lewat lelucon absurd khas Hollywood, tapi juga menyentil sisi-sisi nyata industri film yang jarang dibicarakan.
Dalam roundtable interview Popbela bersama dengan Kathryn Hahn, Ike Barinholtz, dan Chase Sui Wonders, mereka berbagi cerita tentang proses syuting yang unik, tantangan di balik layar, dan kenapa mereka langsung jatuh cinta sama proyek ini sejak hari pertama.
Serial komedi yang dimulai dari "yes" tercepat dalam hidup mereka
Ketika pertama kali membaca naskah The Studio, Kathryn Hahn, Ike Barinholtz, dan Chase Sui Wonders langsung jatuh hati. Proyek yang ditulis oleh Seth Rogen dan Evan Goldberg ini menghadirkan komedi satir tentang dunia perfilman Hollywood yang begitu segar dan tak biasa.
"Cuma dengan dengar siapa aja yang terlibat di proyek ini, aku langsung semangat. Aku belum pernah kerja bareng Seth dan Evan sebelumnya, tapi tulisan mereka tuh kocak banget!" ungkap Kathryn penuh antusias.
Ike Barinholtz menambahkan bahwa dia bahkan tidak butuh bujukan panjang dari Seth. "Seth telepon dan bilang, 'kita nulis serial tentang Hollywood'. Aku langsung jawab, 'aku ikut'. Terus dia bilang Catherine O’Hara bakal main juga, aku langsung, 'aku makin ikut!'" ungkapnya sambil tertawa.
Bisa dibilang, The Studio adalah proyek yang mereka setujui tanpa pikir panjang—karena memang seasyik itu!
Visualisasi dari kekacauan nyata industri hiburan
Para aktor mengaku mengambil inspirasi dari pengalaman pribadi serta orang-orang nyata di industri film. Ike misalnya, mengaku karakternya sangat terinspirasi dari teman-temannya yang bekerja sebagai eksekutif studio.
"Mereka tuh sering minum. Jadi aku ambil itu buat karakterku—yang jelas, di serial ini dia minum berlebihan," candanya. "Mereka juga punya power, tapi bisa langsung jadi malu-malu kalau ketemu aktor terkenal."
Chase Sui Wonders juga menarik inspirasi dari sahabatnya yang menjadi asisten sutradara. "Dia ambisius banget, selalu siap untuk takeover dunia, tapi tetap harus sabar dan belajar. Karakterku banyak terinspirasi dari dia," katanya. Gabungan antara referensi nyata dan bumbu komedi membuat The Studio terasa sangat hidup dan relevan.
Teknik one-shot jadi tantangan tersendiri sepanjang syuting
Salah satu hal unik dari The Studio adalah pendekatan sinematografi dengan teknik 'one-shot' alias satu pengambilan tanpa jeda. Kathryn Hahn menyebut proses ini terasa seperti pentas teater. "Rasanya kayak kita manggung di panggung yang beda tiap adegan. Begitu kita udah latihan dan tahu blocking-nya, rasanya kayak mengalir begitu saja," ujarnya.
Meski terasa magis, metode ini bukan tanpa tantangan. Ike mengaku, "Jauh lebih susah. Tapi karena kamu nggak ada cut, energinya tuh konsisten terus. Semua harus fokus dan ngejalanin adegannya tanpa celah."
Teknik ini membawa intensitas dan keautentikan tersendiri yang jarang ditemui di serial komedi pada umumnya.
Kritik sosial yang dibungkus komedi cerdas
Meskipun dikemas sebagai komedi, The Studio menyimpan pesan yang cukup dalam. Kathryn menyebutkan bahwa inti dari serial ini adalah tentang kecintaan terhadap profesi dan integritas.
"Kalau kamu cinta apa yang kamu kerjakan dan melakukannya dengan hati, akan ada sesuatu yang baik kembali ke kamu," katanya. Ia melihat karakter-karakternya sebagai sosok yang sedikit tragis, namun menemukan makna dan keluarga lewat pekerjaan mereka.
Ike juga menambahkan bahwa tema-tema yang diangkat dalam serial ini sifatnya universal. "Semua orang pasti pernah punya bos yang mabuk, merasa iri sama rekan kerja, atau takut usahanya nggak dihargai. Jadi meskipun ini tentang dunia film, semua orang bisa relate," ujarnya. The Studio tidak hanya mengajak tertawa, tapi juga membuat kita berpikir.
Bekerja dengan Seth Rogen: serius tapi santai

Bekerja dengan Seth Rogen sebagai aktor sekaligus sutradara ternyata memberikan pengalaman unik bagi para pemain. Chase menyebut Seth sebagai sosok yang sangat teliti.
"Dia bisa lihat kesalahan sekecil apapun, kayak kamera goyang setengah detik, dia langsung, ‘cut, ulang!’ Tapi dia ngelakukannya sambil ketawa. Dia tuh benar-benar peka," ungkapnya kagum.
Ike menambahkan bahwa Seth dan Evan adalah 'Canadian boys' yang nggak gampang marah. "Mereka nggak pernah teriak. Kalau ada yang salah, paling Seth cuma geleng-geleng kepala sambil senyum. Dan itu bikin kita pengen perform lebih baik lagi," tutupnya.