Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal, yang dijuluki "Sleeping Prince," telah menarik perhatian dunia dengan kisah hidupnya yang penuh ketabahan. Sejak mengalami koma akibat kecelakaan mobil pada tahun 2005, putra keluarga kerajaan Arab Saudi ini telah menjalani hampir dua dekade dalam kondisi tidak sadar, namun tetap menjadi simbol harapan bagi banyak orang.
Di balik kondisinya yang sunyi, terdapat berbagai fakta menarik yang menggambarkan kekuatan cinta keluarga, keajaiban medis, dan solidaritas masyarakat dunia. Berikut delapan fakta tentang Pangeran Al-Waleed yang patut untuk diketahui, Bela!
1. Al Waleed alami koma sejak 2005
Melansir dari Hindustan Times, Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal mengalami koma sejak 2005 akibat kecelakaan mobil di London saat berusia 16 tahun, yang menyebabkan cedera otak parah. Meski dirawat intensif dengan alat bantu kehidupan dan menunjukkan sedikit gerakan, kondisinya belum membaik secara signifikan. Keluarganya tetap berharap akan kesembuhan, menjadikan kisahnya simbol keteguhan dan harapan bagi banyak orang.
2. Berusia 36 tahun pada 2025
Pada 18 April 2025, Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal genap berusia 36 tahun. Meskipun ia masih dalam kondisi koma, hari ulang tahunnya tetap diperingati secara khusus oleh keluarga dan para pendukungnya. Bagi keluarga, momen ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan juga bentuk pengharapan dan doa yang terus dipanjatkan untuk kesembuhan sang Pangeran.
3. Dijuluki "Sleeping Prince"
Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal dikenal luas dengan julukan "Sleeping Prince" karena telah berada dalam kondisi koma selama hampir 20 tahun. Julukan ini mencerminkan keadaan medisnya yang tak kunjung sadar, namun tetap bertahan hidup dengan dukungan perawatan intensif.
Kisah Al-Waleed menjadi simbol harapan dan ketabahan, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi banyak orang di seluruh dunia. Ketekunan keluarganya dalam merawat dan mendoakannya menginspirasi banyak pihak tentang pentingnya kesabaran, cinta, dan keyakinan terhadap keajaiban, meski di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
4. Perawatan di King Abdulaziz Medical City
Pangeran Al-Waleed di King Abdulaziz Medical City, salah satu rumah sakit terbesar dan terbaik di Riyadh, Arab Saudi. Ia mendapatkan perawatan medis intensif untuk menjaga fungsi tubuhnya tetap stabil, termasuk menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan dan selang makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Tim medis secara ketat memantau kondisinya setiap saat, memastikan bahwa semua sistem tubuhnya tetap bekerja dengan baik meskipun ia berada dalam kondisi koma.
5. Tanda-tanda respons pada 2019
Pada tahun 2019, sempat muncul harapan baru ketika Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal menunjukkan tanda-tanda respons kecil, seperti mengangkat jari atau menggerakkan kepala. Gerakan tersebut menjadi sorotan luas karena dianggap sebagai isyarat bahwa ada aktivitas saraf yang masih berlangsung dalam tubuhnya, meskipun sangat terbatas.
Namun, meskipun ada perkembangan kecil tersebut, hingga kini belum terjadi kemajuan signifikan menuju kesadaran penuh. Kondisi Al-Waleed tetap stabil dalam keadaan koma, dan keluarganya terus berharap serta berdoa agar suatu saat ia dapat pulih sepenuhnya.
6. Dukungan penuh dari keluarga
Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, ayah dari Pangeran Al-Waleed, menolak saran medis untuk menghentikan perawatan putranya. Ia berpegang teguh pada keyakinan bahwa jika Tuhan menghendaki kematian, maka itu sudah terjadi saat kecelakaan terjadi. Dengan semangat tersebut, keluarga terus merawat Al-Waleed dengan penuh kasih dan kesabaran, percaya bahwa mukjizat kesembuhan masih mungkin terjadi.
7. Keturunan langsung pendiri Arab Saudi
Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal berasal dari garis keturunan langsung pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz Al Saud. Ia adalah cicit Raja Abdulaziz melalui kakeknya, Pangeran Talal bin Abdulaziz, yang merupakan salah satu putra sang pendiri kerajaan.
Kedudukannya sebagai bagian dari keluarga kerajaan terkemuka membuat kisah hidupnya mendapat perhatian luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Hubungan darah dengan tokoh penting dalam sejarah Arab Saudi ini juga memperkuat ikatan emosional masyarakat terhadap kondisi Al-Waleed, yang terus didoakan agar segera pulih.
8. Dukungan dan doa dari masyarakat
Setiap tahun, terutama saat ulang tahunnya, Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal menerima banyak dukungan dan doa dari masyarakat melalui media sosial. Ribuan orang dari berbagai negara menyampaikan harapan dan doa untuk kesembuhannya, menunjukkan besarnya perhatian dan empati terhadap kondisinya.
Kisah Pangeran Al-Waleed telah menyentuh hati banyak orang, menjadi simbol harapan dan ketabahan di tengah ujian hidup. Dukungan yang terus mengalir ini menunjukkan bahwa meskipun ia dalam kondisi koma, kehadirannya tetap memberi inspirasi dan mempererat solidaritas kemanusiaan di seluruh dunia.
Semoga perjalanan Pangeran Al-Waleed terus menginspirasi dan menguatkan siapa pun yang tengah menghadapi ujian hidup. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela!