Nama Wulan Guritno sempat menjadi perbincangan publik di media sosial lantaran dirinya dikabarkan dekat dengan Ariel 'NOAH'. Kabar ini awalnya muncul setelah sang musisi terlihat hadir dalam gala premiere untuk film Norma: Antara Menantu dan Mertua, yang dibintangi oleh Wulan Guritno.
Kehadiran Ariel tersebut memicu spekulasi di kalangan warganet mengenai adanya hubungan spesial di antara mereka. Meskipun begitu, belum ada konfirmasi resmi dari keduanya bahwa mereka berpacaran.
Berbicara soal Wulan Guritno, rupanya aktris keturunan Jawa dan Inggris ini telah membintangi sejumlah film yang mengukuhkan namanya di dunia peran, lho!
Ia juga telah menerima banyak penghargaan, termasuk nominasi untuk empat Piala Citra Festival Film Indonesia, tiga di antaranya sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Lantas, apa sajakah film yang dibintangi Wulan Guritno?
1. Gie (2005)
Dalam film Gie, Wulan Guritno berperan sebagai Sinta, yang merupakan salah satu sahabat dekat Soe Hok Gie di kampus. Sinta menjadi salah satu orang yang paling memahami pemikiran dan perasaan Gie, serta memberikan dukungan dalam perjuangannya.
Gie adalah film biopik yang mengisahkan kehidupan Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa Indonesia yang dikenal kritis dan idealis pada era 1960-an. Film ini mengikuti perjalanan Gie sejak masa kuliahnya di Universitas Indonesia hingga kematiannya di Gunung Semeru.
Film ini menampilkan bagaimana Gie bersama teman-temannya berdiskusi, berdemonstrasi menentang ketidakadilan dan rezim yang dianggap otoriter, serta pergulatan batinnya dalam menghadapi berbagai persoalan pribadi dan sosial politik pada masanya. Film ini juga menyoroti pemikiran-pemikiran Gie yang tertuang dalam catatan hariannya.
2. Nagabonar Jadi 2 (2007)
Kali ini, Wulan Guritno melakoni karakter Monita, seorang wanita karier yang modern dan menarik. Ia terlibat hubungan asmara dengan Bonaga (anak Nagabonar).
Kedatangan Monita ke kampung Nagabonar membawa warna baru dan seringkali menimbulkan kesalahpahaman serta situasi lucu karena pertemuannya dengan Nagabonar yang memiliki pemikiran sangat tradisional.
Nagabonar Jadi 2 mengisahkan hubungan antara Nagabonar (Deddy Mizwar), seorang mantan jenderal perang yang idealis, dengan putranya bernama Bonaga (Tora Sudiro), seorang pengusaha muda sukses di Jakarta. Ketika Bonaga mendapat tawaran proyek pembangunan resort dari perusahaan Jepang, ia berencana menggunakan lahan perkebunan sawit milik ayahnya di Sumatra.
Namun, lahan itu menyimpan nilai sentimental yang tinggi bagi Nagabonar karena di sanalah terdapat makam istri, ibu, dan sahabatnya. Nagabonar menolak keras menjual tanah tersebut, apalagi kepada orang Jepang yang masih ia anggap sebagai bekas penjajah.
Pertentangan nilai antara generasi tua yang memegang prinsip dan generasi muda yang modern menjadi inti konflik film ini.
3. Demi Dewi (2010)
Anna, seorang ibu muda sekaligus host acara memasak terkenal, hidup bahagia bersama suaminya, Terry (Sendy Taroreh), seorang direktur rumah sakit ternama. Namun segalanya berubah ketika putri mereka, Dewi (Bulan Ayu) diculik oleh Leo (Winky Wiryawan), pria misterius yang meminta tebusan sebesar Rp429.850.050.
Situasi menjadi semakin genting ketika Leo mengetahui bahwa Dewi menderita asma parah. Di tengah ancaman dan tekanan, Anna yang tak bisa berdiam diri pun nekat menyelidiki sendiri dan berhasil menemukan lokasi penyekapan putrinya.
Namun rencana penyelamatan itu tak berjalan mulus. Leo mencium kehadiran Anna dan Terry, lalu memindahkan Dewi ke tempat lain.
Di saat itulah Anna menunjukkan keberaniannya, dibantu oleh Alex, polisi yang menyimpan rahasia masa lalu Anna. Di balik penculikan ini, tersimpan dendam pribadi Leo terhadap keluarga Anna dan Terry.
Wulan Guritno melakoni peran utama sebagai Anna. Perannya dalam film ini berhasil mendapatkan pujian dan membawanya meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terfavorit di Indonesian Movie Actors Awards 2011.
4. Nada untuk Asa (2015)
Dalam film Nada Untuk Asa, Wulan Guritno mendapatkan peran sebagai Wanda. Film ini berpusat pada kehidupan Nada (Marsha Timothy) yang tampak begitu sempurna—memiliki keluarga yang hangat, anak-anak yang menggemaskan, dan rumah tangga yang harmonis. Namun, semua kebahagiaan itu hancur seketika saat sebuah tragedi besar datang menimpa.
Kejadian tersebut bukan hanya merenggut pasangan hidupnya, tetapi juga menghancurkan keluarganya dan harapan masa depannya. Meski diliputi duka, tragedi itu justru menjadi titik balik bagi Nada untuk bangkit dan berjuang melanjutkan hidup.
5. Perfect Dream (2017)
Perfect Dream adalah film drama romantis yang berlatar di Surabaya. Film ini berkisah tentang Dibyo (Ferry Salim), pria keras dari kehidupan jalanan, yang sukses membangun kejayaan lewat bisnis gelap hingga akhirnya menikahi Lisa (Wulan Guritno), putri pengusaha besar Marcel Himawan.
Dengan kecerdikannya, Dibyo bahkan berhasil memulihkan kerajaan bisnis mertuanya. Namun, ambisinya tak berhenti di sana. Ia ingin menguasai wilayah milik mafia saingannya, Hartono (H. Qomar), yang memicu konflik berbahaya.
Di tengah ketegangan, muncul Rina (Olga Lydia), pemilik galeri foto yang menyentuh sisi emosional Dibyo dengan kasih sayang yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kedekatan ini membuat ambisi Dibyo makin membara, sementara Lisa dihadapkan pada dilema besar: mengikuti ambisi suaminya yang kian menggila atau memperjuangkan keluarga yang nyaris retak.
6. Jakarta vs Everybody (2022)
Jakarta vs Everybody mengisahkan Dom (Jefri Nichol), pemuda 23 tahun yang merantau ke Jakarta demi mengejar cita-citanya menjadi aktor terkenal. Namun, kerasnya kehidupan di ibu kota memaksanya menghadapi berbagai rintangan.
Dalam perjuangannya, Dom bertemu dengan Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo), yang kemudian membawanya masuk ke dunia gelap sebagai kurir narkoba.
Memanfaatkan kemampuan aktingnya, Dom berhasil menjalankan tugasnya tanpa menimbulkan kecurigaan. Pinkan, yang juga merupakan bandar narkoba, membimbingnya dalam pekerjaan ini.
Namun pertemuannya dengan Khansa (Dea Panendra), seorang perias jenazah, menjadi titik balik dalam hidup Dom—membuka matanya dan menyadarkannya untuk kembali mengejar mimpi sejatinya.
7. Alena Anak Ratu Iblis (2023)
Di sini, Wulan Guritno didapuk sebagai Ratna. Ia adalah seorang perempuan misterius yang memiliki hubungan dengan masa lalu Alena dan kekuatan gelap di baliknya.
Karakternya digambarkan sebagai sosok yang anggun, namun menyimpan aura ancaman. Ratna muncul dalam kehidupan Hendra dan Maya, serta secara perlahan mengungkapkan kebenaran mengerikan tentang siapa sebenarnya Alena dan apa tujuannya.
Film ini bercerita ketika dalam perjalanan pulang, Hendra (Temmy Rahadi) dan Maya (Ririn Ekawati) menemukan seorang anak kecil yang terlantar. Pasangan yang belum memiliki anak itu memutuskan untuk mengadopsinya dan menamainya Alena.
Sejak hadir dalam keluarga, Alena membawa perubahan positif—usaha Hendra berkembang pesat dan kehidupan mereka terasa semakin bahagia, apalagi setelah Maya akhirnya hamil.
Namun, kebahagiaan itu perlahan berubah menjadi mimpi buruk. Kejanggalan demi kejanggalan muncul, hingga keluarga mereka terjerat dalam serangkaian kejadian mengerikan yang mengancam nyawa.
Ternyata, Alena bukanlah anak biasa—ia adalah putri dari Ratu Iblis, sosok jahat yang membawa kutukan dalam kehidupan mereka.
8. Trinil: Kembalikan Tubuhku (2024)
Trinil: Kembalikan Tubuhku adalah film horor yang berlatar belakang tahun 1970-an. Di dalam film ini, Wulan Guritno melakoni karakter sebagai Rahayu.
Film ini mengisahkan tentang Rara (Carmela van der Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra), pasangan pengantin baru yang kembali ke rumah keluarga Rara di perkebunan teh setelah menikah.
Namun, kedamaian mereka terusik saat Rara mulai mengalami gangguan mistis, dari lampu yang sering padam hingga penampakan sosok gaib di kamar mandi. Khawatir akan kondisi istrinya, Sutan memanggil Yusuf (Fattah Amin), seorang pengusir hantu, untuk membantu mengusir gangguan tersebut.
Saat ritual berlangsung, muncul sosok hantu perempuan yang mencari tubuhnya kembali dan menyebut nama Trinil—nama kecil Rara. Dari sinilah terkuak kisah kelam masa lalu, yakni cinta segitiga tragis antara Trinil, Bagus Sujiwo (Alexzander Wlan), serta Kustirah, ibu dan anak yang pernah jatuh cinta pada pria yang sama. Masa lalu yang terpendam itu kini menghantui Rara dan mengancam ketenangan rumah tangganya.
9. Ketindihan (2025)
Cerita dari film Ketindihan menyoroti kisah hidup Tania (Haico Van der Veken), seorang atlet tenis muda, yang mulai mengalami ketindihan saat tidur dan teror mistis. Hal ini terjadi lantaran salah satu temannya, Nurul (Luana Dutra), bunuh diri tak lama setelah Tania bersama teman-temannya memanggil jin mitos asal Aceh bernama Beuno.
Di tengah tekanan untuk mengejar kejuaraan tenis dan teror mistis yang kerap intens, Tania juga dihadapi dengan hubungan keluarga yang berantakan.
Ayahnya yang bernama Beni (Donny Damara), adalah seorang pelatih tenis yang keras. Lalu, ibunya, Samantha (Wulan Guritno), sangat terobsesi dengan kecantikan hingga mengabaikan keluarganya. Tak lupa juga dengan sang adik yang sangat Tania sayangi bernama Timothy (Ali Fikry), namun selalu diabaikan oleh kedua orangtuanya.
Selain itu, Tania juga harus menghadapi kekasihnya yang kasar bernama Coki (Kevin Ardilova) sehingga dirinya terjebak dalam toxic relationship. Ketika Beuno dan arwah Nurul semakin menghantui dalam kehidupannya, diri Tania perlahan hancur hingga mengancam nyawanya sendiri dan orang-orang yang ia cintai.
10. Norma: Antara Mertua dan Menantu (2025)
Di film terbarunya, Wulan Guritno memerankan karakter Rina, yang merupakan ibu kandung dari Norma. Rina digambarkan sebagai sosok ibu yang memiliki hubungan yang sangat dekat, namun tidak sehat dengan suami putrinya.
Karakternya menjadi kunci utama dalam konflik film ini karena ia terlibat dalam perselingkuhan dengan suami Norma.
Norma: Antara Mertua dan Menantu adalah film drama yang diadaptasi dari kisah viral di media sosial. Film ini mengisahkan kehidupan rumah tangga Norma Risma (Tissa Biani) dan suaminya, Irfan (Yusuf Mahardhika), cinta pertama sekaligus sosok yang awalnya terlihat sempurna.
Norma merasa beruntung memiliki suami penyayang dan mampu mengambil hati keluarganya. Namun, kebahagiaan itu perlahan memudar ketika Norma mencurigai adanya rahasia di balik sikap Irfan. Rasa curiga itu membawa Norma pada kenyataan pahit, yakni Irfan ternyata berselingkuh.
Lebih menyakitkan lagi, perselingkuhan itu melibatkan orang yang tak terduga: ibu kandung Norma sendiri, Rina. Pengkhianatan ini menghancurkan kehidupan Norma dan ayahnya, Abdul (Rukman Rosadi), seolah mengoyak keluarga yang selama ini tampak harmonis.
Itulah deretan film yang dibintangi Wulan Guritno. Apakah kamu pernah menonton salah satunya, Bela?