Salah satu aktivitas seru untuk mengasah kreativitas adalah merajut atau knitting. Singkatnya, merajut adalahmengubah benang rajut menjadi sebuah benda bernilai pakai, seperti kain, busana, atau crochet.
Saat kamu memulai untuk merajut memang rasanya sulit. Namun, kamu akan cepat mahir bila mengikuti cara merajut untuk pemula di bawah ini. Isinya tentang cara dasar belajar merajut beserta teknik dasarnya.
Simak artikel lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Menyelipkan simpul
Cara merajut untuk pemula yang pertama adalah menyisipkan simpul. Teknik dasar ini menjadi kunci awal agar kamu bisa mahir dalam merajut. Untuk menguasai teknik rajut lainnya, kamu perlu belajar cara untuk menyisipkan simpul terlebih dahulu.
Berikut adalah langkah menyelipkan simpul yang bisa kamu ikuti:
- Pertama, kamu perlu memegang benang dengan telunjuk dan ibu jari kedua tangan. Posisikan benang pendek atau yard end berada di sebelah kiri. Sementara yard ball atau ujung benang lainnya berada di sebelah kanan.
- Buat bentuk melingkar pada benang dengan mengitari jari telunjuk kiri ke belakang. Pakai jempol kiri agar posisi benang tidak berubah.
- Lingkarkan kembali benang ke belakang hingga benang terletak di antara telunjuk dan jari tengah.
- Masukkan benang pada lubang di antara telunjuk dan jari tengah, kemudian tarik ke arah luar.
- Setelah benang sudah masuk ke dalam lubang, tarik benang dengan kencang sambil melepaskan benang di tangan kiri.
- Masukkan jarum pada lubang hasil tarikan benang tadi. Kemudian, tarik yard ball agar sesuai dengan ukuran jarum.
2. Memilih benang yang nyaman di tangan
Berikutnya, penting untuk memilih benang terlebih dahulu sebelum mulai merajut. Untuk pemula, kamu bisa memakai benang dengan tekstur yang halus dan lembut seperti benang polyester dan katun. Benang-benang tadi punya ukuran yang pas bila diaplikasikan langsung dengan tangan.
3. Hindari benang rajut bertekstur keras
Kunci dari cara merajut untuk pemula adalah perlu membiasakan diri dengan jenis benang yang dipakai. Kalau kamu baru belajar merajut, hindari benang rajut dengan tekstur kuat dan keras seperti nilon. Bahan ini sulit untuk dirajut dan bisa membuat tanganmu panas atau lecet akibat gesekannya.
4. Sesuaikan ukuran benang dengan jarum rajut
Dasar merajut lainnya yang perlu kamu ketahui adalah mengenali diameter benang dan ukuran hakpen atau jarum rajut. Ukuran jarum rajut sangatlah bervariasi, mulai dari jarum rajut 1/0 yang paling kecil, hingga 8/0 yang paling besar. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan ukuran benang dengan jarum rajut yang tepat.
Sebab, memasangkan benang rajut yang tidak sesuai dengan jarum rajut hanya membuat hasil rajutan menjadi kurang pas. Baik itu terlalu rapat atau terlalu longgar.
Untuk jarum rajut ukuran 2/0 hingga 4/0, kamu bisa memakai benang berukuran kecil seperti katun, rayon, hingga wol. Sementara benang yang punya lapisan yang lebih tebal seperti benang bulky dan t-yarn, bisa menggunakan jarum rajut 6/0 sampai 8/0.
5. Pelajari teknik dasar merajut
Saat memulai merajut, kamu tak hanya harus bisa menggunakan benang dan jarum rajut. Namun, kamu juga harus mengetahui teknik merajut dasar. Tujuannya agar kamu bisa berkreasi dengan berbagai pola rajutan. Berikut adalah 5 teknik dasar merajut yang setidaknya perlu kamu kuasai:
- Tusuk rantai (Chain atau CH)
- Tusuk tunggal (Single Crochet atau SC)
- Setengah tusuk ganda (Half Double Crocket atau HDC)
- Tusuk ganda (Double Crochet atau DC)
- Tusuk triple (TR)
- Tusuk sisip (Slip Stitch atau SL ST)
6. Mulai belajar dari pola rajutan yang mudah
Selanjutnya, cara merajut untuk pemula yang perlu kamu ketahui adalah dengan belajar dari pola rajutan yang mudah terlebih dahulu. Kamu bisa memulainya dengan rajutan yang mudah dan seragam, seperti selimut, syal, dan taplak meja.
Produk rajut ini memang punya ukuran yang besar, namun punya pola yang sama dan berulang-ulang. Hal ini justru memudahkan kamu dalam mengingat pola dan jumlah tusukan rantai. Setelah lihai dalam menguasai teknik dasar merajut, kamu bisa mempelajari pola rajutan yang sulit, seperti tas, sepatu, hingga cardigan.
7. Memastikan hitungan tusuk rantai sudah pas
Bukan cuma pola dan teknik dasar rajut, ternyata memahami hitungan tusuk rantai juga mempengaruhi bentuk akhir pola dan kerapian rajutan. Pasalnya, hitungan tusuk rantai yang tidak sesuai bisa membuat bentuk rajutanmu menjadi kurang indah. Baik itu bergelombang karena kebesaran atau berkerut karena kekecilan.
Akibatnya, kamu perlu membongkar rajutan dan menyesuaikan jumlah rantai yang tidak sesuai tadi. Maka dari itu, penting sekali untuk menggambar pola rajutan di atas kertas sebelum merajut. Jangan lupa untuk hitung jumlah rantai dan jenis tusuk rantai, ya.
8. Memahami istilah-istilah dalam merajut
Saat belajar cara merajut untuk pemula melalui buku atau tutorial video di internet, tentunya kamu akan menemukan berbagai istilah merajut.Istilah-istilah ini sangat membantumu membuat pola rajutan yang rapi.
Dengan mengetahui istilah tersebut, kamu merajut dengan baik dan benar. Salah satu istilah merajut yang wajib kamu ketahui ialah slip knot (simpul awal). Simpul ini merupakan simpul yang kuat untuk mengawali tusukan rantai di awal rajutan. Sehingga, benang tidak mudah terberai saat ditarik.
Berikut adalah istilah dasar dalam merajut yang perlu kamu pahami:
- Slip knot: Simpul dasar dalan memulai rajutan.
- Front loop: Teknik merajut dengan memasukkan benang ke dalam jarum rajut ke bagian depan rantai (stitch).
- Back loop: Teknik merajut dengan memasukkan benang ke dalam jarum rajut ke bagian belakang rantai (stitch).
- Yard end: Ujung benang pendek.
- Yard ball: Ujung benang lainnya yang tersambung dengan gulungan benang.
Alat dan bahan dalam merajut yang wajib kamu miliki
Jika kamu tertarik ingin belajar merajut, maka kamu harus menyiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan. Tujuannya agar proses belajar merajut berlangsung lancar.
Berikut adalah daftarnya:
- Benang rajut
- Hook atau hakpen (alat rajut)
- Jarum knitting atau jarum sulam
- Gunting atau korek api
- Penanda tusukan
- Pernak-pernik
- Meteran kain
- Lem tembak
Demikian cara merajut untuk pemula yang bisa diikuti. Setelah membaca artikel ini, apakah kamu tertarik untuk belajar merajut, Bela?