Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, Alila SCBD menggaet desainer lokal, Soetjipto Hoeijaja untuk menggelar pameran warisan budaya. Labelnya, no'om | no'mi, menggelar pameran unik yang terinspirasi dari kekayaan budaya Jakarta dan Bali.
Pameran ini bertujuan untuk menampilkan instalasi warisan budaya dan karya ramah lingkungan, sekaligus peluncuran koleksi syal eksklusif dari no'om | no'mi. Seperti apa pamerannya? Selami artikel ini sampai habis, Bela!
Merayakan Hari Bumi
Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan terhadap keberlanjutan dan warian budaya, serta menawarkan kesempatan bagi semua orang untuk merasakan perpaduan seni, mode dan cerita yang menghormati tradisi lokal dan kesadaran lingkungan global.
"Kami bangga bermitra dengan no’om|no’mi untuk mempersembahkan koleksi syal ramah lingkungan ini. Inisiatif ini tidak hanya merayakan Hari Bumi tetapi juga menegaskan komitmen kami di Alila terhadap keberlanjutan dan warisan budaya," ungkap Alasdair Davidson, General manager Alila SCBD Jakarta.
Instalasi syal & seni
Alila SCBD Jakarta bersama no'om | no'mi menghadirkan instalasi syal dan seni di lobi hotel Alila SCBD Jakarta. Instalasi ini menampilkan simbol-simbol budaya, materi serta inspirasi dari sangkar atau kurungan ayam jantan, batang bambu yang sudah tidak layak pakai dan memadupadankan dengan syal ramah lingkungan sebagai lambang awal baru dari yang sudah berakhir.
Pameran ini menampilkan syal bergaya pop-art dengan menampilkan simbol ikonik Indonesia seperti ondel-ondel sebagai warisan budaya Betawi serta barong dari Bali. Kolaborasi ini bertujuan untuk menarik anak muda di kota untuk lebih mengenal budaya tradisional lokal lewat seni, mode dan kisah kebudayaan.
Luncurkan syal khusus bermotif Ondel-Ondel Jakarta
Di momen tersebut pula, no'om | no'mi meluncurkan syal ramah lingkungan eksklusif bermotif Ondel-Ondel Jakarta. Syal ini menampilkan simbol warisan kebudayaan Betawi seperti ondel-ondel, roti buaya (roti berbentuk buaya yang biasanya digunakan dalam upacara pernikahan Betawi), Bajaj (kendaraan bermotor roda tiga yang terkenal di Jakarta), kerak telor, dan monumen terkenal seperti Monas, Monumen Selamat Datang, dan arsitektur nan ikonik dari gedung hotel Alila SCBD Jakarta yang terinspirasi dari bambu.
"Kami senang berkolaborasi dengan Alila, jenama yang terkenal yang secara
konsisten menerapkan praktik keberlanjutan. Kemitraan ini memungkinkan kami untuk menampilkan desain kreatif kami sambil mempromosikan kesadaran lingkungan. Ada 25 pola dan motif secara total, yang dibuat sebagai karya no’om|no’mi. Syal-syal ini menambah sentuhan elegan pada setiap pakaian," ujar Soetjipto Hoeijaja, co-founder dan desainer mode no'om | no'mi.
Syal ramah lingkungan itu dibuat dengan cermat dari serat viscose yang ditingkatkan menggunakan solusi berbasis air terbaru dan kain EcoFion. Serat unik ini berasal dari ekstraksi selulosa tanaman dan memiliki sertifikasi ISO/TR. Sehingga, material produk ini tidak beracun, bebas plastik, serta dapat terurai 100%. Desain syal yang indah tentunya akan mempercantik koleksi mode para tamu, yang tersedia secara eksklusif di Alila SCBD Jakarta hingga 31 Agustus 2025.
Tertarik untuk miliki syal ramah lingkungan kolaborais dari Alila SCBD dan no'om | no'mi, Bela?