Telur rebus adalah salah satu makanan praktis yang sering jadi pilihan untuk sarapan, bekal, atau camilan sehat. Selain mudah dibuat, telur rebus juga punya keunggulan dalam hal daya tahan, terutama jika disimpan dengan benar. Tapi, sebenarnya berapa lama, sih, telur rebus bisa disimpan dengan aman?
Mengetahui cara penyimpanan yang tepat dan mengenali tanda-tanda telur yang sudah tidak segar itu penting banget buat menjaga keamanan makanan dan mencegah risiko keracunan. Nah, supaya kamu nggak salah simpan, Popbela bakal berikan tips menyimpan telur rebus yang benar biar nggak gampang basi. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Telur Rebus Kupas vs Tidak Dikupas: Berbeda Daya Tahannya
Perlu kamu ketahui, daya tahan telur rebus sangat dipengaruhi oleh kondisi kulitnya, lho! Nah, penjelasannya bisa kamu simak berikut:
- Telur rebus dengan cangkang utuh. Kalau cangkang telur rebus kamu masih utuh dan tidak ada retak, telur tersebut bisa bertahan di lemari es (suhu 4°C atau lebih rendah) selama 5—7 hari. Hal ini dikarenakan cangkang telur berfungsi sebagai lapisan pelindung alami yang mencegah kontaminasi bakteri dari luar.
- Telur rebus yang sudah dikupas. Sayangnya, telur rebus yang sudah dikupas memiliki daya tahan yang lebih singkat. Tanpa perlindungan alaminya, telur rebus kupas jauh lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Sebaiknya, segera dikonsumsi di hari yang sama, atau maksimal bisa disimpan selama beberapa jam di dalam lemari es.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Tahan Telur Rebus
Selain kondisi cangkangnya, beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi berapa lama telur rebus bisa bertahan, yakni di antaranya:
- Kebersihan saat merebus. Pastikan telur dicuci bersih sebelum direbus. Gunakan air bersih dan panci yang bersih pula. Hal ini membantu meminimalisir risiko kontaminasi bakteri sejak awal.
- Suhu penyimpanan. Telur rebus harus selalu disimpan di dalam lemari es dengan suhu yang stabil. Jangan biarkan telur rebus berada di suhu ruangan lebih dari 2 jam, karena bakteri dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu tersebut.
- Kondisi telur sebelum direbus. Telur yang sudah retak atau melewati tanggal kedaluwarsa sebaiknya tidak direbus dan dikonsumsi. Kualitas telur awal sangat memengaruhi daya tahannya setelah direbus.
Ciri-ciri Telur Rebus yang Tidak Layak Dikonsumsi
Penting untuk mengetahui ciri-ciri telur rebus yang sudah tidak segar, dan sebaiknya dibuang untuk menghindari risiko keracunan makanan. Adapun beberapa perhatian yang bisa kamu cermati sebagai berikut:
- Bau yang tidak sedap. Telur rebus yang basi akan mengeluarkan bau asam atau busuk yang sangat menyengat.
- Tekstur lendir. Jika kamu menemukan lendir pada permukaan telur atau saat dikupas, sebaiknya segera buang telur tersebut.
- Perubahan warna. Meskipun kuning telur yang sedikit kehijauan setelah direbus masih aman, perubahan warna yang signifikan pada putih atau kuning telur bisa menjadi pertanda telur sudah tidak layak makan.
Tips Agar Telur Rebus Lebih Awet
Agar telur rebus bisa tahan lebih lama dan tetap segar, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan, yaitu:
- Simpan dalam wadah tertutup. Letakkan telur rebus dalam wadah kedap udara di dalam lemari es untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kelembapannya.
- Jangan kupas terlalu awal. Kupas telur rebus hanya sesaat sebelum akan dikonsumsi.
- Perhatikan tanggal kedaluwarsa telur mentah. Selalu gunakan telur mentah yang masih segar dan belum melewati tanggal kedaluwarsa.
Telur rebus dengan cangkang utuh dapat bertahan hingga 5—7 hari, jika disimpan di dalam lemari es. Namun, telur rebus yang sudah dikupas sebaiknya segera dikonsumsi.
Selalu perhatikan kebersihan saat merebus, suhu penyimpanan, dan ciri-ciri telur yang sudah tidak layak makan. Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menikmati telur rebus yang lezat dan aman tanpa perlu khawatir mubazir!