Sosok Yang Gwan Sik dari drama Netflix, When Life Gives You Tangerines, menjadi karakter yang ikonik dan standar pacar green flag baru di dunia maya. Di tengah kehidupan kencan yang akhir-akhirnya tampak lebih banyak ghosting dan red flags, cinta yang tenang dan konsisten dari Gwan Sik benar-benar menyentuh hati banyak perempuan.
Violet Lim, CEO dan Co-Founder dari Lunch Actually, pun ikut mengagumi sosok Gwan Sik yang punya cinta yang besar untuk Ae Sun. Baginya, laki-laki green flag sejati seperti Gwan Sik tidak membutuhkan gestur besar untuk membuktikan cintanya.
Gwan Sik menunjukkannya lewat cara ia mendengarkan, mendukung, dan selalu hadir secara konsisten. Itulah jenis cinta yang semakin banyak perempuan idamkan. Nah, berikut ini ada lima pelajaran cinta indah dari serial When Life Gives You Tangerines.
1. Tindakan kecil penuh ketulusan secara konsisten
Yang Gwan Sik menunjukkan cintanya dengan cara yang tenang melalui hal-hal kecil, tapi penuh makna. Ia sering membawakan ikan agar Ae Sun tetap bisa makan dan tidak merasa tersisih di meja makan keluarganya. Gwan Sik juga mengingat hal-hal kecil yang penting bagi Ae Sun.
Gwan Sik membuktikan bahwa cinta sejati sering kali terlihat dari hal-hal sederhana yang dilakukan secara konsisten. Ia benar-benar hadir setiap saat, bukan sekadar pertunjukan biasa yang langsung hilang. Ia tidak menunggu momen spesial untuk menunjukkan cinta, tetapi menciptakan momen spesial itu sendiri.
2. Selalu hadir tanpa memberi tekanan
Pelajaran selanjutnya adalah pasangan yang membuatmu merasa aman, bukan terburu-buru dan tertekan. Seperti Gwan Sik, diam kadang lebih bermakna daripada kata-kata. Baik saat berjalan bersama, makan malam, atau hanya duduk berdua, kehadiran Gwan Sik yang tenang dan tak banyak omong memberi ruang bagi Ae Sun untuk menjadi dirinya sendiri.
Gwan Sik tak memaksa adanya percakapan atau reaksi emosional lain saat mereka bersama. Ia hanya hadir dan membuat Ae Sun merasa didengar serta dihargai keberadaannya. Ia mendengarkan keluh kesah pujaan hatinya itu tanpa harus memberi saran atau menghakimi.
Gwan Sik menjadi tempat tertenang Ae Sun saat hatinya sedang kacau. Dalam suatu hubungan, hadir tanpa memberikan tekanan punya makna yang luar biasa. Hal ini menunjukkan kedewasaan emosional dan koneksi yang tulus dari dirinya untukmu.
3. Mau mendengarkan dan memahami
Yang Gwan Sik tidak hanya sekadar mengangguk ketika Ae Sun bercerita atau menyuruhnya. Tapi, Gwan Sik mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan memahami keinginan sang kekasih. Ia memahami sinyal-sinyal halus saat Ae Sun butuh ruang, dan selalu bertindak untuk mendukung impiannya.
Inilah yang membedakannya dari pasangan-pasangan yang hanya menjadi pendengar pasif. Gwan Sik sangat terkoneksi dengan Ae Sun sebagai pasangan. Ia mendengar dengan niat memahami, lalu menunjukkan hal itu lewat tindakan nyata.
4. Menghargai proses penyembuhan luka pasangan
Berikutnya adalah pelajaran tentang menerima masa lalu pasangan, menghormati ritme hidupnya, dan mendukung proses pemulihannya. Sejak kecil, Ae Sun mengalami banyak hal sulit dan penuh luka emosional. Orang tuanya meninggal, kerap diintimidasi keluarga ayahnya, hingga bertahan hidup sendiri. Bahkan, Ae Sun harus kehilangan anak bungsunya.
Gwan Sik tidak takut dengan luka emosional Ae Sun sejak kecil. Ia tahu masa lalunya yang sulit dan tidak pernah menghakimi. Sebaliknya, ia memberi ruang bagi Ae Sun untuk sembuh, menemaninya setiap waktu di setiap titik tertinggi maupun terendah Ae Sun.
Cinta sejati tidak menuntut kesempurnaan, namun menghargai pertumbuhan. Ia tidak merasa terancam oleh proses healing-mu, akan tetapi tetap di sisimu untuk menjalaninya bersama.
5. Bertumbuh bersama dan saling memberikan rasa aman
Pelajaran cinta terakhir yang juga indah dari drama ini adalah mendukung impian pasangan tanpa berusaha mengubah diri. Gwan Sik mendukung impian Ae Sun sepenuh hati, bahkan berjanji akan membantu mewujudkannya.
Laki-laki yang green flag tidak bersaing dengan perempuan yang dicintainya. Mereka tumbuh bersama, saling mendukung, dan membangun hubungan yang berakar pada rasa hormat. Dari serial ini, digambarkan bahwa cinta itu terasa seperti pulang ke rumah.
Itulah deretan pelajaran cinta dari drama When Life Gives You Tangerines tentang cinta sejati.