Pertengkaran dalam keluarga besar adalah hal yang lumrah, termasuk saat hubungan mulai renggang dengan saudara ipar. Terkadang perbedaan pendapat yang sepele atau kesalahpahaman kecil bisa berkembang menjadi konflik yang membuat suasana jadi canggung, bahkan menimbulkan jarak.
Apalagi jika kamu dan saudara ipar sering bertemu entah dalam acara keluarga, urusan rumah tangga, atau tinggal berdekatan. Maka, situasi ini bisa membuat hati jadi tak nyaman.
Di satu sisi, kamu mungkin merasa kesal dan enggan mengalah. Tapi di sisi lain, ada tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dalam keluarga pasangan. Hubungan yang retak dengan saudara ipar bukan cuma berdampak pada kamu berdua, tapi juga bisa memengaruhi keharmonisan rumah tangga secara keseluruhan.
Kalau kamu sedang mengalami hal serupa, berikut ini beberapa tips berbaikan setelah bertengkar dengan saudara ipar. Yuk, simak.
1. Bicara dengan pasangan
Jangan lupa juga untuk melibatkan pasangan. Bagaimanapun, kamu sedang menghadapi situasi yang berkaitan dengan keluarganya. Tak perlu langsung mengajak diskusi serius, cukup minta pendapatnya secara santai. Tanyakan bagaimana sebenarnya karakter saudara kandungnya tersebut. Apakah ada hal-hal yang disukai atau mungkin tidak disukai darinya.
Dengan begitu, kamu bisa memahami lebih dalam tentang sifat dan kebiasaan saudara ipar. Jika kamu memang berencana untuk membicarakan masalah ini secara pribadi dengan yang bersangkutan, tak ada salahnya meminta pandangan pasangan terlebih dahulu, apakah langkah itu tepat atau justru perlu dipertimbangkan lagi.
Saat meminta pendapat, hindari menyampaikan hal-hal negatif atau menyudutkan saudara ipar di hadapan pasangan. Tetap jaga perasaan dia dengan tidak membicarakan hal buruk tentang keluarganya sendiri.
2. Ajak ipar untuk bicara
Sebaiknya kamu menyampaikan langsung perasaanmu kepada saudara ipar tanpa melibatkan orang lain sebagai perantara. Mengandalkan sambungan telepon atau chat di media sosial sebaiknya juga dihindari.
Dengan berbicara secara langsung dan tatap muka, kamu bisa menyampaikan ekspresi dan intonasi suara dengan lebih jelas. Ini penting untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin muncul.
Jangan meminta pasangan atau anggota keluarga lain untuk menyampaikan isi hatimu. Tindakan seperti ini justru bisa membuatmu terkesan kurang dihargai, dan pesan yang ingin disampaikan pun bisa berubah makna di tengah jalan.
Berani untuk menyelesaikan masalah secara langsung akan menunjukkan kedewasaanmu dalam menghadapi konflik.
3. Tenangkan dirimu
Apa pun yang terjadi saat berbicara dengan saudara ipar, usahakan untuk tetap tenang. Jangan mudah terbawa emosi, bahkan jika dia menunjukkan reaksi yang emosional.
Sikap tenang bisa membantu menjaga situasi tetap kondusif dan mencegah konflik semakin memanas. Jika respons dari saudara ipar terasa sudah melewati batas, kamu bisa mempertimbangkan untuk meminta bantuan anggota keluarga lain sebagai penengah.
Tetap sampaikan apa yang kamu rasakan dengan jujur, tapi usahakan menyampaikannya dengan santai dan tenang. Jaga nada bicara tetap rendah dan tidak meninggi agar pesanmu bisa diterima dengan baik.
4. Bersikaplah secara dewasa
Jika saat berbicara ternyata saudara ipar belum siap memaafkan atau belum ingin berdamai, tetaplah bersikap dewasa dalam menyikapinya. Hargai keputusannya, apa pun itu. Jika dirasa perlu, tanyakan dengan tenang apa alasan di balik jawabannya.
Apa pun respons yang diberikan, terimalah dengan hati yang lapang. Setiap keluarga memiliki cara dan budaya yang berbeda dalam hal memaafkan, jadi penting untuk memahami hal tersebut.
Meskipun hubungan belum membaik, tetap tunjukkan sikap sopan dan hormat, baik kepada saudara ipar maupun anggota keluarga lainnya, termasuk mertua. Hindari bersikap agresif atau malah menjauh sepenuhnya, karena hal tersebut bisa memperburuk situasi yang ada.
5. Melakukan hal terbaik
Kadang hubungan dengan saudara ipar bisa terasa canggung, apalagi saat harus menyampaikan permintaan maaf secara langsung lewat kata-kata. Dalam situasi seperti ini, tindakan sering kali bisa lebih bermakna dibanding ucapan. Kamu bisa menunjukkan itikad baik melalui perbuatan, misalnya dengan menawarkan bantuan atau memberikan sesuatu yang ia sukai sebagai bentuk permintaan maaf secara tidak langsung.
6. Berbesar hati
Kalau suasana sudah membaik dan kamu berhasil berdamai dengan saudara ipar, usahakan untuk tidak lagi mengungkit masalah yang pernah terjadi. Sekarang kalian sudah menjadi bagian dari keluarga yang sama, dan menjaga hubungan tetap harmonis adalah hal yang penting.
Mengingat kembali persoalan lama hanya akan membuka peluang munculnya konflik baru. Sebaliknya, cobalah memperkuat kembali hubungan dengan melakukan hal-hal kecil yang bermakna, misalnya membawakan makanan kesukaannya. Cara sederhana ini bisa membantu memulihkan kedekatan yang sempat renggang.
Itulah tips berbaikan setelah bertengkar dengan saudara ipar. Semoga ini bisa memperbaiki situasi kamu, ya!