Kabar kurang sedap kembali menerpa Fachri Albar. Aktor berbakat ini kembali ditangkap untuk ketiga kalinya atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada Minggu, 20 April 2025, di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan oleh Polres Metro Jakarta Barat. Penangkapan ini tentu menjadi perbincangan hangat, terutama bagi mereka yang menantikan kembalinya Fachri Albar ke layar lebar.
Terlepas dari kontroversi ini, kiprahnya di dunia perfilman Indonesia tak dapat disangkal. Deretan film berkualitas dengan akting memukau telah ia torehkan. Lantas, apa saja film terbaik yang dibintangi Fachri Albar? Berikut Popbela akan mengulasnya di bawah ini.
1. Alexandria (2005)
Alexandria yang juga dibintangi oleh Julie Estelle dan Marcel Chandrawinata ini menandai debut Fachri Albar di dunia perfilman. Berperan sebagai Rafi Primasto, film drama remaja ini menceritakan tiga sahabat, yakni Bagas (Marcel Chandrawinata), Rafi, dan Alexandria (Julie Estelle), yang memiliki dinamika cinta segitiga sejak lama.
Bagas memendam rasa pada Alex, namun Rafi yang lebih terbuka dan populer justru menjalin kasih dengannya, bahkan berencana menikah. Kepulangan Bagas dari kuliah di Australia memperkeruh suasana, terlebih ketika Alex mulai menerima teror yang mengungkap keburukan Rafi, yang ternyata dalangnya adalah Bagas.
Kehadiran Dhira (Kinaryosih) yang mengaku dihamili dan diaborsi oleh Rafi semakin memperumit situasi, dimanfaatkan Bagas untuk mendekati Alex.Ketegangan memuncak hingga Rafi mengajak pertemuan segitiga untuk Alex menentukan pilihan.
Namun, sebuah insiden membuat Alex dirawat di rumah sakit, dan terungkaplah bahwa hatinya memilih Rafi. Meskipun demikian, Bagas akhirnya menerima kenyataan dan menemukan kebahagiaan dengan Anjani, rekan kerjanya.
2. Kala (2007)
Film noir yang disutradarai oleh Joko Anwar ini mendapatkan pujian kritis, dan Fachri Albar dinominasikan sebagai Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia 2007. Ia berperan sebagai seorang jurnalis bernama Janus yang menyelidiki kasus pembakaran misterius. Film ini juga memenangkan penghargaan untuk Sinematografi Terbaik dan Tata Artistik Terbaik di FFI 2007.
Film ini diawali ketika investigasi kasus pembakaran massal membawa polisi Eros (Ario Bayu) dan Hendro (August Melasz) pada jurnalis narkolepsi, Janus, yang menyelidiki kasus serupa. Janus menemukan petunjuk berupa prosa Jawa dari Ratih, istri korban, sebelum ia tewas misterius.
Prosa itu mengarah pada harta karun tersembunyi yang juga diincar banyak pihak, termasuk polisi korup dan seorang menteri. Pencarian Janus membawanya pada Ranti (Fahrani), adik Ratih, yang memperingatkannya tentang bahaya mengetahui rahasia prosa tersebut.
Keduanya diculik, dan Janus dipaksa mengungkapkan informasi. Sementara itu, Eros menemukan keterkaitan antara kasus pembakaran dan keluarga Ranti, serta keberadaan makhluk gaib bernama Pindoro (Jose Rizal Manua).
3. Pintu Terlarang (2009)
Kembali berkolaborasi dengan Joko Anwar, Fachri Albar memerankan seorang pematung yang terobsesi dengan sebuah pintu terlarang di rumahnya. Film thriller-psikologis ini mendapatkan pengakuan internasional, dan Fachri Albar memenangkan penghargaan Aktor Terbaik di Indonesia Film Critics Circle Awards 2009 dan Penghargaan Kaskus untuk Film Indonesia 2010 untuk perannya.
Pintu Terlarang berpusat pada pematung sukses bernama Gambir yang memiliki kehidupan tampak sempurna dengan istri, ibu (Henidar Amroe), dan teman-teman dekatnya Rio (Otto Djauhari) dan Dandung (Ario Bayu). Namun, kesuksesannya menyimpan rahasia mengerikan: ia memasukkan janin hasil aborsi istrinya, yaitu Talyda (Marsha Timothy) ke dalam patung-patungnya atas paksaan sang istri yang ambisius.
Gambir mulai dihantui tulisan "tolong saya", dan menemukan pintu terlarang di studionya. Ia kemudian menjadi anggota Herosase, sebuah tempat untuk mengawasi kehidupan orang lain melalui kamera tersembunyi.
Di sana, ia menyaksikan penganiayaan seorang anak kecil yang membuatnya tertekan. Setelah mengetahui kematian anak itu, Gambir semakin gamang, terutama saat pameran patungnya.
4. Terpana (2016)
Terpana adalah sebuah film romantis karya Richard Oh yang dirilis tahun 2016. Proses syuting Terpana dilakukan di beberapa tempat seperti Danau Toba, Pulau Samosir, dan Bogor setelah batal syuting di luar negeri karena anggaran produksi yang minim.
Seorang wanita karier super sibuk bernama Ada (Raline Shah), telah lama meninggalkan kampung halamannya di Sumatera untuk bekerja di kota besar. Kerinduan membawanya kembali ke desa kelahirannya, yang menyuguhkan keindahan alam Sumatera yang memukau.
Di tengah suasana kampung yang tenang, hadir seorang pria tampan bernama Rafian (Fachri Albar), yang berhasil menarik perhatian dan menumbuhkan benih cinta di hati Ada. Dalam kisah ini, Reza Rahadian hadir sebagai sosok pria misterius yang tampaknya memiliki peran dalam mempertemukan Ada dan Rafian.
Kehadirannya menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ia akan memengaruhi jalinan kasih di antara kedua tokoh utama tersebut, dan apakah ia akan menjadi jembatan yang menghubungkan hati mereka.
5. Pengabdi Setan (2017)
Tak ketinggalan dengan Pengabdi Setan 2: Communion (2022), yang juga disutradarai oleh Joko Anwar, Fachri Albar berperan sebagai Batara. Meskipun perannya tidak terlalu besar, karakternya menjadi kunci dalam alur cerita dan meninggalkan kesan misterius bagi penonton. Film ini adalah karya reboot dari film berjudul sama pada tahun 1980 silam.
Pada tahun 1981, keluarga Rini (Tara Basro) dilanda kesulitan finansial untuk mengobati penyakit misterius ibunya, Mawarni (Ayu Laksmi), mantan penyanyi terkenal. Setelah Mawarni meninggal, teror mulai menghantui rumah mereka, termasuk kematian nenek yang ditemukan tenggelam di sumur.
Rini menemukan surat nenek untuk Budiman (Egi Fedly), yang mengungkapkan bahwa Mawarni mengikuti sekte pemuja setan demi mendapatkan keturunan karena sang nenek tidak merestui pernikahan mereka. Setelah berbagai kejadian menakutkan dan kematian tragis Hendra (Dimas Aditya), putra Ustaz (Arswendi Nasution) yang membantu mereka, keluarga Rini menyadari bahwa mereka sedang berhadapan dengan kekuatan jahat yang mengincar anak bungsu mereka, Ian (Muhammad Adhiyat), yang bisu.
Malam ulang tahun Ian yang ke-7 menjadi puncak teror. Mayat-mayat hidup bangkit dari kubur, termasuk Ustaz yang terbunuh. Arwah nenek ternyata selama ini melindungi mereka dengan mencoba membunuh Ian.
Budiman datang menyelamatkan Rini, Toni (Endy Arfian), Bondi (Nasar Anuz), dan ayah mereka (Bront Palarae). Setahun kemudian, di rusun tempat tinggal baru mereka, tetangga misterius yang memberikan makanan ternyata adalah Darminah (Asmara Abigail), antagonis utama dari film orisinil, mengisyaratkan bahwa teror belum berakhir.
6. Siksa Kubur (2024)
Film yang juga dibintangi Fachri Albar ini mencuri perhatian banyak orang, terlebih saat momen Lebaran 2024. Berdasarkan film pendek yang telah dirilis Joko Anwar pada 2012 lalu, sang aktor melakoni peran Sanjaya Arif, ayah Sita dan Adil.
Film Siksa Kubur berkisah tentang Sita (Faradina Mufti), seorang wanita dewasa yang kehilangan kepercayaan pada agama setelah menyaksikan kedua orang tuanya tewas dalam peristiwa bom bunuh diri. Sita tumbuh dengan keyakinan bahwa tidak ada siksa kubur maupun surga dan neraka.
Didorong oleh rasa bersalah karena pernah meragukan kebaikan orang tuanya, Sita memiliki obsesi untuk membuktikan bahwa siksa kubur itu tidak nyata. Ia bahkan bertekad untuk ikut dikubur hidup-hidup bersama jenazah orang yang paling berdosa menurutnya, dengan harapan dapat membuktikan ketiadaan siksa kubur.
Obsesi Sita membawanya pada serangkaian kejadian mengerikan dan traumatis setelah ia berhasil melaksanakan niatnya untuk ikut dikubur. Di dalam kegelapan dan kesunyian kubur, Sita menghadapi pengalaman yang jauh melampaui nalar dan keyakinannya.
Ia mulai merasakan dan menyaksikan berbagai macam siksaan yang mengerikan, membuatnya mempertanyakan semua yang selama ini ia percayai. Pengalaman di dalam kubur tersebut menjadi perjalanan spiritual yang kelam dan penuh kengerian bagi Sita, memaksanya untuk menghadapi kenyataan yang selama ini ia sangkal.
Itulah enam film terbaik Fachri Albar yang berhasil Popbela ulas kali ini. Kemampuannya dalam membawakan berbagai genre dan karakter yang beragam mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aktor terbaik yang dimiliki Indonesia.
Kabarnya, ia telah menyelesaikan proses syuting film terbarunya yang berjudul Love Therapy bersama lawan mainnya, Wulan Guritno, dan disutradarai oleh Odi Harahap.