Sebagai salah satu aktris muda berbakat di industri film Indonesia, Hanna Malasan terus menunjukkan kemampuan aktingnya melalui berbagai proyek yang ia bintangi. Kali ini, ia mendapat kesempatan untuk bermain dalam film terbaru garapan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri. Film ini menghadirkan cerita yang intens dan emosional, serta menuntut para pemainnya untuk memberikan performa terbaik mereka.
Dalam film ini, Hanna memerankan karakter Diana, seorang perempuan yang harus menghadapi berbagai tantangan dalam situasi yang mencekam. Perannya dalam film ini tidak hanya menuntut akting yang penuh emosi, tetapi juga eksplorasi karakter yang mendalam. Dalam wawancara eksklusif bersama Popbela, Hanna berbagi cerita mengenai tantangan selama proses syuting, bagaimana ia mendalami karakternya, serta pengalaman bekerja dengan para aktor dan aktris lainnya.
Terlibat dalam film dengan cerita kuat dan emosional
Ketika pertama kali membaca naskah Pengepungan di Bukit Duri, Hana langsung merasa bahwa ini bukan film biasa. "Begitu baca skripnya, aku langsung tahu kalau ini bakal jadi film yang impactful banget. Ceritanya kuat, intens, dan penuh emosi. Aku langsung tertarik dan merasa terhormat bisa jadi bagian dari proyek ini," ungkapnya.
Film ini mengangkat tema yang kompleks dan memerlukan pendalaman karakter yang sangat serius. Hana mengaku bahwa perannya dalam film ini menuntutnya untuk keluar dari zona nyaman. "Karakter Diana itu kompleks banget. Dia punya banyak emosi yang harus ditunjukkan secara detil, dan aku harus benar-benar memahami cara dia bereaksi terhadap situasi di film ini," tambahnya.
Memerankan karakter Diana yang penuh perjuangan
Diana adalah sosok perempuan yang berada dalam situasi sulit dan harus menghadapi tekanan dari berbagai sisi. Ia bukan hanya harus bertahan secara fisik, tetapi juga mental. Hana mengaku bahwa mendalami karakter ini memberinya tantangan tersendiri.
"Diana bukan karakter yang hitam dan putih. Dia punya banyak sisi abu-abu, dan itulah yang bikin dia menarik sekaligus sulit untuk diperankan. Aku harus bisa memahami ketakutan, harapan, dan perjuangannya di tengah situasi yang serba tidak pasti," jelasnya. Untuk mendalami karakter ini, Hana banyak melakukan diskusi dengan sutradara dan tim kreatif agar bisa memberikan interpretasi yang sesuai dengan visi film.
Tantangan fisik dan mental selama syuting
Proses syuting Pengepungan di Bukit Duri bukan hanya menantang secara emosional, tetapi juga secara fisik. Banyak adegan yang membutuhkan stamina tinggi dan penghayatan yang mendalam.
"Ada beberapa adegan yang benar-benar menguji batas fisik aku. Beberapa adegan aksi dan ketegangan membuat aku harus benar-benar fokus dan kuat secara mental," ungkapnya.
Selain itu, intensitas cerita dan atmosfer syuting juga memengaruhi kondisi emosionalnya. "Kadang setelah syuting, aku masih kebawa perasaan dari karakter aku. Butuh waktu buat benar-benar lepas dari emosi yang berat itu," katanya.
Chemistry dengan pemain lain
Sebagai bagian dari ansambel pemain yang kuat, Hana merasa sangat terbantu dengan dukungan dari rekan-rekan aktornya. "Semua pemain di sini luar biasa. Kita semua saling mendukung, dan itu bikin proses syuting jadi lebih nyaman meskipun intens," ujarnya.
Untuk membangun chemistry dengan lawan main, Hana banyak menghabiskan waktu bersama mereka di luar set. Ia percaya bahwa hubungan yang kuat di balik layar akan membuat interaksi di dalam film terasa lebih natural.
"Kita sering diskusi tentang karakter masing-masing, latihan adegan bareng, dan kadang-kadang improvisasi biar interaksi kita terasa lebih hidup," tambahnya.
Harapan untuk film Pengepungan di Bukit Duri
Sebagai aktris, Hana berharap bahwa film ini bisa memberikan dampak yang besar bagi penonton. "Aku ingin orang-orang bisa melihat cerita ini bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai refleksi tentang kehidupan dan bagaimana manusia berjuang menghadapi berbagai situasi sulit," katanya.
Ia juga berharap bahwa perannya sebagai Diana bisa memberikan pengalaman baru bagi penonton dan membuka lebih banyak peluang untuk proyek-proyek menantang lainnya di masa depan. "Film ini benar-benar mengajarkan aku banyak hal, baik sebagai aktris maupun sebagai individu. Aku berharap bisa terus berkembang dan mengambil peran-peran yang lebih berani di masa depan," tutupnya.