Di tengah derasnya arus informasi digital, buzzer menjadi salah satu elemen yang kian akrab bagi pengguna media sosial. Istilah ini sering mencuat dalam berbagai perbincangan, mulai dari pemasaran bisnis hingga ranah politik.
Nggak hanya aktif di media sosial pada waktu-waktu tertentu saja, syarat untuk menjadi buzzer harus mampu menguasai teknik komunikasi persuasif dan tetap konsisten dalam menyuarakan narasi tertentu, meskipun kerap kali terkesan repetitif.
Lantas, apa yang dimaksud dengan buzzer? Bagaimana peran mereka di media sosial, dan mengapa keberadaan mereka kerap menuai dampak tersendiri?
Buzzer adalah?
Kata "buzzer" sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti "dengung", jadi kalau diterjemahkan akan memiliki makna yaitu pendengung. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendengung adalah individu yang menyebarkan rumor atau gosip, terutama melalui media sosial, untuk menarik perhatian banyak orang sehingga menjadi perbincangan publik.
Buzzer biasanya merupakan perseorangan atau kelompok yang memiliki tugas untuk menyebarkan informasi secara masif di media sosial, dengan tujuan memengaruhi opini publik.
Buzzer bisa berasal dari kalangan selebriti, influencer, atau bahkan akun pribadi hingga anonim yang memiliki pengikut cukup banyak. Mereka dapat bekerja secara sukarela atau profesional, tergantung pada konteks dan tujuan yang dibawa.
Peran buzzer di media sosial
Dalam dunia marketing, buzzer berperan layaknya promotor digital. Mereka membantu menyuarakan kampanye suatu produk agar lebih dikenal oleh masyarakat umum. Di sisi lain, dalam dunia politik atau isu sosial, buzzer digunakan untuk menggiring opini, membentuk persepsi, atau bahkan mengalihkan perhatian publik dari isu tertentu.
Cara kerja mereka pun cukup strategis, dimulai dari menerima brief atau arahan, lalu menyusun narasi dan menyebarkannya melalui unggahan di berbagai platform media sosial, seperti Twitter, Instagram, hingga TikTok. Terkadang, mereka juga menggunakan tagar tertentu untuk membuat topiknya menjadi trending.
Dampak buzzer di media sosial
Keberadaan buzzer tidak selalu dipandang negatif. Dalam konteks bisnis, mereka terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan penjualan. Bahkan, beberapa brand ternama pun memanfaatkan jasa buzzer untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
Namun, di sisi lain, buzzer juga kerap dikaitkan dengan penyebaran disinformasi, manipulasi opini, dan polarisasi masyarakat. Tak sedikit dari mereka dituding menyebarkan hoaks atau melakukan serangan siber terhadap pihak tertentu.
Itulah pengertian, peran, dan dampak dari buzzer. Penting bagi kita sebagai pengguna media sosial untuk tetap bijak dan kritis dalam menerima serta menyebarkannya kembali, supaya terhindar dari hal-hal menyesatkan yang berakibat buruk nantinya.