Aktor asal Taiwan, Darren Wang ditahan pada Selasa (4/3) untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan yang melibatkannya. Ia sebelumnya juga pernah ditangkap oleh pihak berwajib atas dugaan menghindari wajib militer pada Februari lalu.
Pemilik nama asli Wang Ta Lu, dituduh menghasut temannya untuk menyerang seorang sopir taksi online pada April 2024. Berita ini marak di Taiwan, lantaran Wang awalnya ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan, namun kini telah berubah menjadi kasus penyerangan.
Kasus itu baru terungkap setelah melakukan penyelidikan terpisah terkait dugaan pelanggaran wajib militer dan pemalsuan dokumen yang melibatkan Wang. Menurut laporan CNA, Kantor Kejaksaan Distrik New Taipei mengungkapkan bahwa bukti dan motif serangan ditemukan dalam riwayat pesan serta foto di ponsel Wang, yang mengindikasikan adanya tindakan penghasutan untuk melakukan penyerangan tersebut.
Kronologi awal kasus penyerangan
Melansir dari The Straits Times, aktor yang dikenal lewat perannya dalam film Our Times (2015) itu diketahui memesan taksi online saat bepergian dari Taipei menuju Bandara Internasional Taiwan Taoyuan pada 18 April 2024.
Sebuah video yang diduga terekam pada hari itu menunjukkan Wang membanting pintu mobil dan membuat gestur tidak sopan kepada sopir taksi online. Terlebih, Wang tidak menyukai tipe mobil yang dibawakan pengemudi saat itu. Aktor itu juga terlibat adu mulut dengan sang pengemudi karena mencurigainya telah mengambil rute yang lebih panjang sehingga tarifnya mengalami kenaikan dari biasanya.
Tiba di tujuan, Wang akhirnya keluar dari mobil. Namun, ia menyadari telah menjatuhkan kuncinya di dalam. Ia pun kesulitan mengambilnya kembali karena tidak tahu cara membuka pintu mobil tersebut. Wang kemudian memukul jendela dengan tangannya, hingga berujung memicu argumen sengit antara dirinya dan sang sopir.
Setelahnya, Wang merekam nomor plat kendaraan itu dan kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada temannya, Yu Hsiang-min, bahwa ia merasa telah diperlakukan tidak adil oleh sang pengemudi dan menyarankan untuk balas dendam. Temannya pun menawarkan bantuan untuk melacak kendaraan serta pengemudi tersebut.
Orang-orang sewaan Yu berhasil menemukan pengemudi dan mobil tersebut di Zhonghe District, New Taipei. Setelah menghadang kendaraannya, mereka pun memukuli sang pengemudi, kemudian mengirimkan foto kejadian itu kepada Yu. Sayangnya, sopir itu sampai harus dirawat di rumah sakit akibat kekerasan yang dialaminya.
Pengemudi tersebut tidak tahu siapa yang menyerangnya ataupun alasan di baliknya sehingga kasus ini tidak dapat berjalan selama hampir satu tahun. Namun, keterlibatan Wang akhirnya terungkap setelah polisi menemukan rekaman penyerangan di ponselnya saat melakukan penyelidikan terpisah terkait dugaan upayanya menghindari wajib militer.
Mengutip dari Focus Taiwan, jaksa mulai menyelidiki kasus ini sebagai percobaan pembunuhan, dan pada Selasa (4/3) terjadi penahanan Wang dan Yu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Surat perintah penangkapan juga dikeluarkan bagi tersangka lain yang masih menjadi buronan.
Setelah menginterogasi keduanya pada Selasa malam, jaksa menyatakan bahwa keduanya diduga terlibat dalam penghasutan untuk melakukan penganiayaan berdasarkan KUHP serta pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Hal tersebut membuat Wang dan Yu harus ditahan dalam kondisi tanpa akses komunikasi atas permohonan jaksa ke pengadilan
Dinyatakan bebas bersyarat dengan uang jaminan
Pada Rabu dini hari (5/3), Wang akhirnya dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$5 juta (sekitar Rp2.486.750.000). Kerumunan media lokal berkumpul di luar kantor polisi dan mengerumuninya saat ia membayar jaminan di hari itu. Wang juga tidak banyak menanggapi pertanyaan dari media dan hanya berulang kali mengatakan, “Terima kasih.”
Media Taiwan, Mirror Media melaporkan bahwa ayah dari sang aktor, yang merupakan kolektor barang antik, menyampaikan perasaanya kepada wartawan, “Sebagai seorang ayah, saya merasa sakit melihat anak saya dalam situasi seperti ini. Apa pun hasilnya, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.”
Sempat terundung kasus pelanggaran wajib militer
Seorang pria berusia 19 hingga 36 tahun di Taiwan diwajibkan untuk menjalankan wajib militer. Wang diduga bekerja sama dengan sindikat kejahatan untuk membantunya menghindari tugas dinas tersebut. Ia sampai merogoh kocek sebesar NT$1 juta, dan memalsukan dokumen kondisi kesehatannya agar mendapat pengecualian.
Akan tetapi, ia ditangkap pada 18 Februari lalu, dan dibebaskan dengan jaminan sebesar NT$150.000 di hari yang sama.