Setelah wara-wiri sebagai anggota band dan boy group, musisi asal Bandung, Tsaqib, akhirnya debut sebagai solois. Pada 16 April 2025 lalu, penyanyi dan penulis lagu berusia 23 tahun itu merilis single terbarunya yang berjudul "Mau Tak Mau". Lagu tersebut sangat spesial karena digarap berdasarkan kisah pribadinya serta point of view dari teman-temannya.
Aktif bermusik sejak kecil, ternyata kecintaan Tsaqib pada seni tersebut berasal dari ibunya yang suka bersenandung. Kakak-kakak dan adiknya pun turut terjun di dunia musik. Bersama kekasihnya, Adhisty Zara, Tsaqib mengungkap sempat membuat musik bersama.
Dalam bincang-bincang bersama Popbela pada Senin (28-4-2025) kemarin, Tsaqib mengungkap peran besar keluarganya dan sang kekasih dalam karier bermusik. Yuk, simak obrolan serunya berikut ini!
1. Ibunya yang perkenalkan musik padanya
Awal Tsaqib tertarik pada dunia musik adalah karena sang ibu. Ia mengungkapkan kalau ibunya suka bernyanyi dan bersenandung. Sejak SD Tsaqib mulai bermusik, tampil dari panggung ke panggung, dan ikut beberapa kompetisi. Namun, ia harus tetap mengutamakan pendidikan. Meski demikian, ibunya sangat mendukung karier bermusik Tsaqib.
"Kalau ketertarikan di bidang seni terlebih musik memang dari Mama. Mama tuh suka nyanyi, tapi bukan profesional penyanyi. (Dia) Lebih suka bersenandung di rumah. Kayaknya, mungkin ketertarikan aku di musik tuh memang sudah dari kecil. Cuma kalau untuk berkarya dan berkarier itu mungkin dari SD atau SMP lah. Dari SD aku bikin boy band gitu karena memang didukung juga sama Mama. Sama Gusti Raihan, sama kakak aku sendiri, Falah Akbar, bikin boy band," cerita Tsaqib.
2. Kakak dan adiknya ikut membantu dalam karier musiknya
Tsaqib memilih musik sebagai kariernya karena sang kakak, Falah Akbar, yang telah lebih dahulu terjun dan jadi penyanyi cover yang cukup terkenal. Anak keempat dari 7 bersaudara itu mengaku awalnya hanya membantu sang kakak kerja dengan menjadi fotografer dan videografer kakaknya saat manggung.
Sampai akhirnya mereka membuat lagu bersama dan ikut cover lagu. Beberapa kali keduanya berkolaborasi dalam konten di YouTube.
"Ketetarikannya habis itu kakak aku sendiri memang terjun di musik duluan. Dia cover lagu. Kalau ada yang tahu Falah Akbar, dia dulu jadi salah satu artis cover yang cukup happening juga pada masanya.
Nah, aku mulai tertarik terjun, berkarier tuh gara-gara dia. Soalnya dia ajak aku terus. Misalnya, dia manggung ke mana minta temani. Padahal aku cuman pegang kamera doang videoin dan lain-lain. Dari situlah mulai coba-coba nyanyi sendiri dan dikasih tahu banyak sama Abang," kata Tsaqib.
Tsaqib pun pernah mengikuti beberapa audisi menyanyi, mulai dari Rising Star, Indonesian Idol Junior, dan audisi boy group Super Seven. Nggak hanya itu, Tsaqib juga pernah berada dalam satu boy group dan band dengan kakaknya dan teman kakaknya. Bersama saudara-saudaranya, ia membuat lagu bersama. Total ada 5 lagu yang pernah ditulis Tsaqib bersama sang adik.
3. Pro dan kontra ibu vs ayahnya
Saat awal karier, Tsaqib sempat mengalami pro dan kontra dari orang tuanya. Ibunya sangat mendukung Tsaqib bermusik, sementara ayahnya tidak. Mungkin karena ayahnya ingin Tsaqib fokus pada pendidikannya lebih dahulu. Akan tetapi, kini keduanya sudah sepenuhnya mendukung.
"Nah, kalau mama aku memang mendukung. Jadi, didukung sama Mama, tapi sama Papa tidak pada masanya. Entahlah, tapi juga pasti niatnya baik sih papa aku. Mungkin pada saat itu lebih penting pendidikan. Cuma ya Alhamdulillah sekarang sudah fully support," ujar sang penyanyi.
Tsaqib juga mengenang bagaimana ibunya dulu mengeluarkan banyak biaya untuk membuat karier Tsaqib bersinar, hingga kini ia mulai sukses dengan kerja kerasnya sendiri. Bahkan, mereka sempat ditipu sudah membayar mahal agar boy band Tsaqib tampil, tapi akhirnya tak jadi di sebuah acara musik.
"Aku bikin boy band ada dua kali. Ada boy band namanya Fantastic Four, yang kedua Evo Mars. Ini yang Fantastic Four juga gila-gilaan dulu Mama lagi banyak uangnya. Dulu sampai bayar ke acara musik di TV. Bayar sekitar Rp200 juta tapi nggak jadi tampil. Jadi, dibohongi sama manajernya.
Terus kita produksi video klip gitu pada masanya mungkin sekitar 10 tahunan yang lalu bayarnya Rp150 juta. Padahal aslinya hasilnya, ih jelek. Kayak gitu, Mama lagi sangat mendukung tuh. Sampai akhirnya sudah nggak ada lagi kayaknya uangnya, jadi aku yang harus berjuang sendiri," kenangnya.
Saat ini, kedua orang tua Tsaqib sudah sangat mendukung penuh karier bermusiknya. Tsaqib akan selalu memberi tahu sang ibu kala membuat karya baru. Orang tuanya selalu meneleponnya untuk bertanya kabar, menanti karya terbaru Tsaqib, serta selalu mendoakannya.
4. Disebut lagu untuk Zara
"Mau Tak Mau" sempat disebut-sebut sebagai lagu untuk Zara. Namun, banyak orang yang salah paham karena makna lagunya yang galau. Tsaqib pun menjelaskan kalau pada saat lagu itu rilis, ia sangat dirayakan.
Nah, lagunya sebagai tanda terima kasih pada Tuhan, keluarga, dan juga pasangannya karena telah dirayakan. Single itu memang buat Zara, tapi sebagai tanda karena dirinya sudah dirayakan dan akhirnya mendapat pasangan dan kehidupan cinta yang lebih baik dari sebelumnya.
"Mungkin kemarin tuh ada beberapa pendengar yang salah kaprah ini lagunya buat Zara, ini lagunya buat pasangan, sedangkan lagunya jelas-jelas lagu galau. Cuma aku ngomong gitu karena pada saat hari ini nih aku sudah dirayakan.
Nah, itu sebagai bukti tanda terima kasih kepada pasangan aku atau bersyukur kepada Tuhan aja, sekarang aku sudah dirayakan. Jadi, lagunya bisa buat yang belum punya pasangan atau belum menemukan dan yang sudah.
Kalau yang belum, lagunya memang relate. Tapi, kalo yang sudah (punya pasangan), kasarnya mengenang dulu masa itu aku seperti itu, alhamdulillah sekarang sudah (ada yang lebih baik)," kata Tsaqib meluruskan.
Menariknya lagi, musik video "Mau Tak Mau" juga dibintangi oleh kakak Zara, Hasyakyla Utami Kusumawardhani. Tsaqib pun mengaku awalnya canggung karena beradu akting dengan kakak dari kekasihnya. Tapi, karena Hasyakyla sangat profesional, musik video itu pun tampil dengan baik.
5. Ciptakan lagu melankolis dengan kisah sehari-hari
Tsaqib ingin dan dikenal sebagai penyanyi laki-laki melankolis. Ia menciptakan lagu-lagu dengan kisah cinta maupun kehidupan sehari-hari yang related dengan kehidupan banyak orang, terutama para kalangan muda. Salah satunya single "Mau Tak Mau" ini. Ia mengaku menciptakan lagunya selama sekitar 2 minggu.
Lirik dibuat sekitar seminggu dengan menuangkan kisahnya serta pandangan dari teman-temannya yang lalin yang juga merasakan hal yang sama. Lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang kerap mengalah untuk kepentingan pasangannya. Seseorang yang merasakan cinta tak setara dalam hubungan, di mana dirinya saja yang terlihat bersemangat, sementara pasangannya biasa saja.
"Kalau ditanya ceritanya tentang apa, jadi pada saat itu aku lagi merasakan kalau kenapa aku nggak bisa kayak pasangan-pasangan lain yang kasarnya cintanya setara. Sebenarnya pada saat itu POV-nya entah aku yang salah atau entah dianya yang salah. Jadi bukan berarti ini selalu perempuannya yang buruk gitu.
Cuma pada saat itu aku berpikir 'ih kenapa sih aku sendiri yang excited'. Nah, di sini aku ingin nuangin buat teman-teman yang mungkin merasakan juga di posisi yang sama. Kalau ditanya pesannya apa, tetap di akhirnya kan aku tulis kalau 'ku pasrahkan semua pada-Mu, Kau yang mengetahui bila bukan dia orangnya, yang penting ku tahu jawabnya'. Maksudnya nggak apa-apa juga, tapi jelasin dong ini aku sama dia apa nggak.
Makanya jelasinnya mau tak mau harus lempar dadu. 'Ku tak tahu satu atau enam yang menghadapku', maksudnya mau tak mau harus jalani dulu. Lempar dadu tuh diibaratkan sebagai takdir. Satu angka terkecil, enam angka terbesar aku ibaratkan sebagai kebaikan yang paling terburuk dan yang terbaik. Jadi, kita nggak pernah tahu dapet angka berapa yang penting lempar aja dulu," jelas Tsaqib.
Selain percintaan, Tsaqib juga telah menyiapkan lagu tentang keluarga, lho! Kira-kira akan seindah apa lagunya? Nantikan, ya, Bela.
6. Adhisty Zara punya peran besar dalam kariernya
Selain orang tua dan saudara-saudaranya, Adhisty Zara yang merupakan kekasih Tsaqib juga sangat berperan besar dalam kariernya di dunia hiburan, khususnya musik. Punya pengalaman lebih banyak di dunia hiburan, Zara sering membagikan tips dan saran kepada sang pujaan hati.
Pasangan yang sudah 9 bulan pacaran ini juga sempat membuat lagu bersama. Tsaqib mengaku kalau Zara membantunya dalam menulis lirik karena ia memiliki kosakata yang lebih banyak.
Tak hanya itu, kadang Zara juga langsung mendatangi dan menemani Tsaqib yang sedang bekerja. Penyanyi-aktris itu juga membantu sang kekasih dalam menghadapi berbagai komentar-komentar netizen yang baik maupun yang buruk.
"Nah, kalau untuk pacar sendiri, wah dia nanyak kasih tahu. Aku memang baru ya di dunia entertain ini. Banyak hal-hal yang aku rasa 'ih kok gini ya' atau kaget capek promo. Dia yang selalu kasih tips and tricks-nya yang mungkin dia sudah dapatkan dari berapa tahun lalu.
Dia kasih tahu 'kamu minum ini biar nggak capek, kamu nanti kalo ditanya sama media gini jawabnya, kamu kalau manggung santai aja'. Wah, dia banyak kasih tahu aku. Zara tuh dia support aku sampai pembuatan lagu pun. Misalnya, aku lagi penat nih, aku chat 'Zara di mana? Sini dong samperin'. Dia kadang samperin langsung. Kita tuh meramu bareng. Aku jujur bisa bilang aku cukup bisa untuk main notasi, tapi kata-kataku tuh terbatas.
Nah, kalau Zara ini keren menurutku, dia banyak banget kosakatanya. Jadi, dia kadang yang bikin beberapa kata-kata yang unik-unik dalam lagu aku. Kadang aku sudah bikin lagu nih, terus dia bilang 'Ini kayaknya kurang enak, coba ganti' 'Oh iya lebih enak'. Jadi, banyak banget support-nya dari dia.
Itu termasuk lagu 'Mau Tak Mau' ada beberapa yang dia masukin cuma aku lupa karena nggak ditulis, tiba-tiba dia ngomong aja. Ke depannya, aku sudah mulai tulis apa-apa saja tulisan dari dia," cerita Tsaqib dengan semangat.
Itulah beberapa cerita Tsaqib tentang peran keluarga dan kekasihnya dalam karier musiknya.