Kereta Api Indonesia (KAI) terus berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan bagi penumpang. Salah satu terobosan terbaru adalah penerapan teknologi face recognition yang kini tersedia di sejumlah stasiun.
Teknologi ini memungkinkan proses boarding yang lebih cepat dan aman, sekaligus mengurangi penggunaan kertas tiket, menjadikan perjalanan kereta api semakin praktis dan ramah lingkungan. Lantas, seperti apa penerapan teknologi face recognition oleh KAI di sejumlah stasiun? Mari simak informasinya berikut ini, Bela!
Penerapan teknologi face recognition oleh KAI
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mengimplementasikan teknologi pengenalan wajah (face recognition) di berbagai stasiun untuk mempermudah proses boarding penumpang. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada 28 September 2022 di Stasiun Bandung, dan saat ini telah tersedia di 21 stasiun di wilayah operasional KAI.
Data penumpang yang terdaftar dalam sistem ini meliputi nama, NIK, dan foto, yang disimpan dalam infrastruktur KAI dan hanya digunakan untuk proses boarding. KAI juga menjamin keamanan data pelanggan dengan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001.
Teknologi face recognition bagian dari transformasi digital KAI.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebutkan bahwa penerapan teknologi face recognition merupakan bagian dari transformasi digital KAI yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas tiket.
“Sistem tersebut menggantikan tiket berbahan kertas dalam proses boarding, sehingga dapat secara langsung mengurangi limbah kertas dan mempercepat waktu pelayanan di stasiun,” kata Anne, dalam siaran pers tertulis, Selasa (8/04/2025).
21 Stasiun yang pakai face recognition KAI
Saat ini, layanan face recognition telah tersedia di 21 stasiun yang tersebar di berbagai wilayah operasional KAI sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan proses boarding penumpang, daftar stasiun yang menggunakan face recognition KAI antara lain:
- Stasiun Gambir
- Stasiun Pasar Senen
- Stasiun Bekasi
- Stasiun Bandung
- Stasiun Kiaracondong
- Stasiun Cirebon
- Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng
- Stasiun Semarang Poncol
- Stasiun Pekalongan
- Stasiun Tegal
- Stasiun Purwokerto
- Stasiun Kutoarjo
- Stasiun Yogyakarta (Tugu)
- Stasiun Lempuyangan
- Stasiun Solo Balapan
- Stasiun Madiun
- Stasiun Surabaya Pasarturi
- Stasiun Surabaya Gubeng
- Stasiun Malang
- Stasiun Jember
- Stasiun Medan.
Selama periode Angkutan Lebaran 2025, KAI mencatat sebanyak 694.960 penumpang telah memanfaatkan layanan face recognition. Layanan ini pertama kali diluncurkan pada 28 September 2022 dan hingga saat ini telah digunakan oleh 12.765.680 pelanggan. Penggunaan teknologi ini tidak hanya mempermudah proses boarding, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap penghematan, dengan mengurangi penggunaan 30.394 rol kertas tiket, yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp 455.917.143.
Cara daftar layanan face recognition KAI
Untuk mendaftar layanan face recognition melalui aplikasi Access by KAI, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Unduh dan buka aplikasi Access by KAI, pastikan memiliki aplikasi ini di perangkat kamu.
2. Di dalam aplikasi, buka tab menu "Akun".
3. Temukan dan pilih opsi 'Registrasi Face Recognition' untuk memulai proses pendaftaran
4. Baca syarat dan ketentuan yang ditampilkan, lalu klik "Setuju" jika kamu menyetujuinya.
5. Lengkapi informasi seperti Nama Lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan Tanggal Lahir.
6. Ikuti panduan untuk mengambil foto diri sesuai ketentuan yang diberikan.
7. Pastikan semua informasi yang kamu berikan sudah benar, lalu klik "Daftar Sekarang".
8. Setelah proses selesai, kamu akan menerima konfirmasi bahwa registrasi berhasil.
Itulah, penerapan teknologi face recognition yang oleh Kereta Api Indonesia (KAI) di sejumlah stasiun dan pendaftarannya. Kalau ada informasi lain yang kamu tahu, bisa tulis lewat kolom komentar, Bela!